Coba tanya orang yang berhutang! Mana yang lebih dia percaya?
Apakah bagian dirinya akan sulit membayar cicilan hutang?
Atau Allah yang lebih dia percayai? Bahwa Allah bisa melunasi hutangnya?
Tanya pada mereka yang sakit!
Apakah dia lebih percaya kepada Obat untuk sembuh?
atau kepada Allah Yang Maha Menyembuhkan?
Kurang lebih seperti itulah perjalanan keyakinan kita:
Terlalu percaya kepada pikiran dan hati, hingga lupa bahwa Allah-lah Yang Maha Segalanya.